Mengenal lebih dekat Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan salah satu agenda pembangunan dunia yang telah dicanangkan oleh PBB sejak tahun 2012 dalam dokumennya yaitu “The Future We Want” pada UN Conference on Sustainable Development sebagai salah satu pembangunan pasca 2015. SDGs merupakan kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berjalan selama 10 tahun mulai dari 2005-2015. Menurut Bappennas, SDGs merupakan salah satu penyempurnaan program MDGs karena beberapa hal yang belum sempat tercapai pada masa MDGs. Dalam penerapan SDGs terdapat beberapa hal yang berbeda dari sebelumnya, seperti:
- Komprehensif, SDGs melibatkan lebih banyak negara dalam mencapai tujuan yang universal yang melibatkan baik negara maju maupun berkembang.
- Perluasaan pendanaan, dalam hal ini tidak hanya negara maju yang dapat berkontribusi melainkan swasta pun bisa.
- Penekanan Hak Asasi Manusia, hal ini dimaksudkan dalam menganggulangi kemiskinan dilakukan tanpa adanya diskriminasi.
- Inklusif, menyasar pada kelompok rentan (no one left behind).
- Pelibatan seluruh pemangku kepentingan: pemerintah dan parlemen, filantropi dan pelaku usaha, pakar dan akademisi, serta organisasi kemasyarakatan dan media.
- Pada MDGs target yang digunakan hanya pengurangan setengah sedangkan SDGs memasang target untuk memnutaskan seluruh tujuan.
- Means of Implementation, pada SDGs tidak hanya memuat tujuan melainkan juga pelakasaannya.
Apa itu SDGs ?
Tujuan SDGs
- Tanpa kemiskinan, maksud dari tujuan ini ialah mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun dan dalam bentuk apapun.
- Tanpa kelaparan, maksud dari tujuan ini ialah mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.
- Kehidupan sehat dan sejahtera, maksud dari tujuan ini ialah memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua penduduk.
- Pendidikan Berkualitas, maksud dari tujuan ini ialah memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas merata, serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua penduduk.
- Kesetaraan Gender, maksud dari tujuan ini ialah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
- Akses Air Bersih dan Sanitasi, maksud dari tujuan ini ialah memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua penduduk penduduk.
- Energi Bersih dan Terjangkau, maksud dari tujuan ini ialah memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua penduduk.
- Pekerjaan layak dan Pertumbuhan Ekonomi, maksud dari tujuan ini ialah mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua penduduk.
- Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, maksud dari tujuan ini ialah membangun infrastruktur yang tahan lama, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi.
- Mengurangi Ketimpangan, maksud dari tujuan ini ialah mengurangi ketimpangan didalam dan antar negara.
- Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, maksud dari tujuan ini ialah membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan.
- Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, maksud dari tujuan ini ialah memastikan pola konsumsi dan Produksi yang berkelanjutan.
- Penanganan Perubahan Iklim, maksud dari tujuan ini ialah mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
- Menjaga Ekosistem Laut, maksud dari tujuan ini ialah mengonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan.
- Menjaga Ekosistem Darat, maksud dari tujuan ini ialah melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan), dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.
- Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang kuat, maksud dari tujuan ini ialah mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level.
- Kemitraan untuk mencapai tujuan, maksud dari tujuan ini ialah menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Pillar SDGs
Dari 17 tujuan di atas, kemudian di kelompokkan menjadi empat pillar utama yang akan memudahkan dalam proses perjalanannya, yaitu:
- Pembangunan sosial, ialah terwujudnya hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan setara yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia. Pillar ini digunakan dengan tujuan menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan bermutu, dan kesetaran gender.
- Pembangunan ekonomi, ialah terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai penyangga kehidupan berkelanjutan. Pillar ini digunakan dengan tujuan meningkatkan energi bersih dan terbarukan, pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, industri dan inovasi, mengurangi ketimpangan, dan kemitraan untuk mencapai tujuan.
- Pembangunan lingkungan, ialah terwujudnya pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui peluang kerja dan usaha, inovasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang berkelanjutan, terjangkau dan didukung kemitraan. Pillar ini digunakan dengan tujuan meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, kota dan komunitas berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim, menjaga ekosistem laut dan ekosistem darat.
- Pembangunan hukum dan tata Kelola, ialah terciptanya kepastian hukum dan tata kelola yang efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan mencapai negara berdasarkan hukum. Pillar ini digunakan dengan tujuan menjaga perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat.
Prinsip SDGs
- Universality, SDGs dilaksanakan oleh lebih banyak negara yang turut berkontribusi dalam mencapai tujuan universal untuk negara maju dan berkembang.
- Integration, Integrasi memberikan arti jika SDGs akan saling terkait dan terintegrasi dalam semua dimensi baik sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
- No one left behind, SDGs dilaksanakan untuk memberikan manfaat bagi semua tanpa ada yang tertinggal utamanya yang rentan dan pelaksanaanya melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Siapa saja kah yang dapat terlibat dalam SDGs?
Pertanyaan di atas mungkin, seringkali terlintas dipikiran seseorang yang baru mengenal SDGs. Karena begitu kompleksnya tujuan serta target yang digaungkan. Mungkin sebagian besar mengira hanya orang-orang besar dan juga pihak berwenang yang dapat mengambil posisi dalam tujuan mulia ini. Namun, jika kita telaah lebih lanjut salah satu prinsip SDGs yaitu No one left behind yang menyatakan tidak ada satupun yang tertinggal hal ini memberikan makna jika pelaksanaan SDGs melibatkan semua pihak. Bahkan menurut INFID dalam publikasinya yang berjudul "Panduan Melibatkan Anak Muda dalam Aksi SDGs" pada tahun 2021, menyebutkan jika SDGs memberikan peluang yang sangat besar bagi pelibatan berbagai pihak, termasuk anak-anak muda.
Seberapa Penting Anak Muda dalam SDGs?
Konsep Anak muda terdapat pada UU No.40 tahun 2009 tentang Keanakmudaan, yang menjelaskan bahwa Anak muda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun. Di sini peran anak muda sangat diperlukan dalam mempercepat terwujudnya SDGs. Mengapa hal ini bisa terjadi? tidak dapat dipungkiri aksi-aksi ataupun ide yang muncul dari anak muda tidak sedikit memberi dampak terhadap perubahan suatu bangsa. Tidak jarang dalam diskusi ataupun debat terbuka keterlibatan anak muda juga menjadi suatu hal yang ditunggu karena pemikiran, ide, dan gagasannya yang selalu menjadi pertimbangan.
Menurut INFID, SDGs merupakan salah satu masa depan bagi anak muda yang berarti SDGs akan berpengaruh besar terhadap kehidupan anak muda. Di Indonesia sendiri, menurut data SP 2020 yang dirilis oleh BPS menunjukkan jika sebagian besar penduduk Indonesia merupakan generasi Z (27,94%) dan generasi Milineal (25,87%) yang berarti jika Indonesia tidak kekurangan anak muda bahkan bonus demografi pun sudah dimulai. Jika kesempatan ini tidak dapat digunakan dengan baik maka Indonesia tidak akan memeroleh apapun dari bonus demografi.
Peran Anak muda terlihat cukup jelas dalam mendukung tercapainya SDGs di beberapa negara salah satunya di Nigeria. Seorang pemuda bernama Oluseun Onigbinde dan Joseph Agunbiade berhasil mendirikan suatu organisasi masyarakat (BudgIT) yang bekerja dalam penyederhanaan anggaran dan data belanja publik untuk warga di berbagai tingkatan. Hingga saat ini BudgIT menjadi salah satu sumber terpercaya dalam menangani data keuangan di Nigeria.
Sumber Rujukan:
https://www.sdg2030indonesia.org/
https://sdgs.bappenas.go.id/
INFID. (2021). Panduan Pelibatan Anak Muda dalam Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutn. INFID (International NGO Forum on Indonesian Development, 6.
SDGs Indonesia Terusik Pandemi, Mampukah Capai Targetnya di 2030? - Nasional Katadata.co.id
Komentar
Posting Komentar